Jumat, 01 Juni 2012

Masalah Kenakalan Remaja



I.             PENDAHULUAN
Masa anak-anak, remaja, dewasa, hingga menjadi orang tua merupakan proses berkesinambungan  dalam tahap pertumbuhan yang dilalui oleh setiap manusia. Dalam setiap masa pertumbuhan memiliki ciri-ciri  tersendiri, dan mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Begitupun dengan masa remaja. Masa remaja sering dianggap sebagai masa yang paling rawan dalam proses kehidupan ini sehingga sering menimbulkan kekawatiran bagi para orangtua. Padahal, bagi para remaja sendiri, masa ini adalah masa yang paling menyenangkan dalam hidupnya.[1]
Pada era modern seperti sekarang ini, kemajuan tekhnologi sangat pesat sehingga informasi mudah didapat. Namun dengan keadaan yang seperti sekarang ini, banyak para remaja yang menyalahgunakan hal tersebut, informasi yang seharusnya digunakan untuk hal-hal yang bersifat positif malah digunakan untuk hal-hal yang bersifat negative, sehingga banyak terjadi penyimpangan dan kenakalan yang dilakukan oleh para remaja. Hal ini menjadikan kekhawatiran khususnya bagi para orang tua. Akan tetapi dalam menjaga sikap dan tindak tanduk para remaja merupakan tugas bersama, bukan hanya orang tua semata. Dalam makalah ini akan dijelaskan tentang  permasalahan remaja dan dunia pergaulannya.

Kiat-kiat Sukses Belajar


            Disadari atau tidak, setiap mahasiswa tentunya memiliki pengharapan untuk dapat memperoleh kesuksesan dalam belajar. Meskipun dalam kenyataan, tidak sedikit dari mereka yang menuai kegagalan demi kegagalan. Kegagalan mereka bisa jadi karena mereka tidak mampu mengembangkan dan mempraktekkan cara belajar yang efektif. Yang dimaksud dengan cara belajar yang efektif di sini adalah cara-cara belajar yang dapat membawa hasil.

PENGARUH POSITIVE THINKING TERHADAP KESEHATAN PSIKIS (PERSPEKTIF BIMBINGAN KONSELING ISLAM)


PENGARUH POSITIVE THINKING TERHADAP KESEHATAN PSIKIS  (PERSPEKTIF BIMBINGAN KONSELING ISLAM)



I.                   LATAR BELAKANG
Jiwa atau mental/psikis dapat diartikan sebagai kekuatan yang menyebabkan hidupnya manusia, menyebabkan manusia dapat berfikir, berperasaan dan berkehendak (budi), dan jiwa menyebabkan orang mengerti atau insyaf akan segala gerak jiwanya (Ki Hajar Dewantara, 1962 : 425)
Jiwa sebagai kekuatan hidup (levens beginsel) atau sebabnya hidup telah pula dikemukakan oleh Aristotetes, yang memandang ilmu jiwa sebagai ilmu yang mempelajari gejala-gejala kehidupan. Jiwa merupakan unsur kehidupan, karena itu tiap-tiap makhluk hidup mempunyai jiwa. Sekalipun jiwa sendiri tidak nampak, tetapi dapat dilihat keadaan-keadaan yang dapat dipandang sebagai gejala-gejala kejiwaan.

EFEK PSIKOLOGI DAKWAH MELALUI MEDIA MASSA


EFEK PSIKOLOGI DAKWAH MELALUI MEDIA MASSA
I.             PENDAHULUAN
Seperti yang kita tahu, psikologi dakwah adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari segala gejala kehidupan kejiwaan (proses metal para pelaku kegiatan dakwah, yaitu dai dan mad’u) dalam mencapai tujuan dakwah. Kegiatan dakwah sendiri merupakan proses menyampaikan, mengajarkan serta mempraktikkan ajaran Islam dengan menjadikannya landasan norma, etika kemanusiaan dalam melaksanakan hak dan kewajiban.
Dalam kegiatan dakwah, da’i menyampaikan pesan kepada mad’u melalui banyak cara. Diantaranya adalah melalui metode al-hikmah, mau’idzotul hasanah, dan mujadalah. Namun pada masa sekarang ini, banyak para da’i yang menggunakan media masa sebagai alat bantu dalam berdakwah. Dan pastinya dalam penggunaan media dakwah tersebut banyak efek yang terjadi. Pada kesempatan kali ini, akan dijelaskan tentang efek psikologi melalui media massa.