EFEK PSIKOLOGI
DAKWAH MELALUI MEDIA MASSA
I.
PENDAHULUAN
Seperti yang
kita tahu, psikologi dakwah adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari segala
gejala kehidupan kejiwaan (proses metal para pelaku kegiatan dakwah, yaitu dai
dan mad’u) dalam mencapai tujuan dakwah. Kegiatan dakwah sendiri merupakan
proses menyampaikan, mengajarkan serta mempraktikkan ajaran Islam dengan
menjadikannya landasan norma, etika kemanusiaan dalam melaksanakan hak dan
kewajiban.
Dalam kegiatan
dakwah, da’i menyampaikan pesan kepada mad’u melalui banyak cara. Diantaranya
adalah melalui metode al-hikmah, mau’idzotul hasanah, dan mujadalah. Namun pada
masa sekarang ini, banyak para da’i yang menggunakan media masa sebagai alat
bantu dalam berdakwah. Dan pastinya dalam penggunaan media dakwah tersebut
banyak efek yang terjadi. Pada kesempatan kali ini, akan dijelaskan tentang
efek psikologi melalui media massa.
II.
PERMASALAHAN
A.
Apakah pengertian Media Massa?
B.
Bagaimana peranan media massa?
C.
Apa saja macam-macam media massa?
D.
Bagaimana pengaruh media massa?
E.
Bagaimana fungsi media massa?
F.
Bagaimana efek psikologi dakwah
melalui media massa?
III. PEMBAHASAN
A.
Pengertian Media Massa
Media adalah alat
atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada
komunikan. Ada beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam komunikasi
antarmanusia, media yang paling dominan dalam berkomunikasi adalah panca indra,
seperti mata dan telinga. Pesan-pesan yang diterima panca indra selanjutnya
diproses dalam pikiran manusia untuk mengontrol dan menentukan sikapnya
terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam tindakan.[1]
Sedangkan
media massa adalah alat yang dapat menghubungkan antara sumber dan penerima
yang sifatnya terbuka, dimana setiap orang dapat melihat, membaca, dan
mendengarnya. Media massa dapat dibedakan menjadi dua, yaitu media cetak dan
media elektronik. Media cetak seperti halnya surat kabar, majalah, buku dan
lain sebagainya, sedangkan media elektronik adalah televisi, radio, komputer
dean lain-lain.[2]
Unsur-unsur
yang terkandung dalam media massa adalah:
a.
Sumber atau komunikator massa
b.
Khalayak (Audience)
c.
Pesan
d.
Proses
e.
Konteks, yaitu hubungan
transaksional antara media dan masyarakat.[3]
B.
Karakteristik Media Massa
1.
Bersifat melembaga, artinya pihak
yang mengelola media terdiri dari banyak orang, yakni mulai dari pengumpulan,
pengelolaan, sampai pada penyajian informasi
2.
Bersifat satu arah, artinya kurang
memungkinkan terjadinya dialog antara pengirim dan penerima
3. Meluas dan serempak,
artinya dapat mengatasi rintangan dan jarak karena mempunyai kecepatan
4. Memakai peralatan teknis
dan mekanis
5.
Bersifat terbuka, artinya pesan
dapat diterima siapa saja dan kapan saja.[4]
C.
Macam-macam Media Massa
1.
Surat kabar
Surat kabar dapat dikatakan sebagai
media massa tertua di dunia. Namun, surat kabar memiliki keterbatasan karena
hanya dinikmati oleh mereka yang melek huruf, serta lebih banyak disenangi
orang tua daripada kaum remaja dan anak-anak. Salah satu kelebihan surat kabar
ialah mampu memberikan informasi yang lebih lengkap, bias dibwa kemana-mana, terdokumentasi
sehingga mudah diperoleh bila diperlukan.
2.
Buku
Dari semua media massa, buku adalah
yang paling elit. Karena biasanya dibaca oleh kelompok khalayak cerdik
cendekia. Buku bersifat menghibur dan mendidik. Buku juga menyajikan sejarah
masa lampau, penuntun untuk masa kini, dan arahan untuk masa depan.[5]
3.
Film
Film dalam pengertian sempit adalah
penyajian gambar lewat layar lebar, tetapi dalam pengertian lebih luas bias juga
termasuk yang disiarkan di TV. Film dengan daya visualnya yang didukung audio
yang khas, sangat efektif sebagai media pendidikan dan penyuluhan. Namun
membutuhkan dana yang besar dan menyita banyak waktu karena harus pergi ke
bioskop.
4.
Radio
Salah satu kelebihan radio adalah
cepat dan mudah dibawa kemana-mana. Radio bias
dinikmati sambil mengerjakan pekerjaan lain, seperti memasak, menulis, menjahit
dan semacamnya. Kelemahannya adalah khalayak cenderung
melupakannya dengan mudah.
5.
Televisi
Televisi mempunyai sejumlah
kelebihan, terutama kemampuannya dalam menyatukan antarfungsi audio dan visual,
ditambah dengan kemampuannya memainkan warna. Penonton leluasa menentukan
saluran mana yang mereka senangi. Selain itu, TV juga mampu mengatasi jarak dan
waktu sehingga penonton yang tinggal di daerah-daerah terpencil dapat menikmati
siaran TV. Pendek kata, TV membawa bioskop ke dalam rumah, mendekatkan dunia
yang jauh ke depan mata tanpa perlu membuang waktu dan uang untuk mengunjungi
tempat-tempat tersebut.
6.
Komputer
Komputer sering kali disebut
sebagai otak tiruan (artificial brain). Kehadiran komputer telah banyak
membawa perubahan terutama dalam tugas-tugas jurnalistik, seperti pengiriman
dan pengolahan berita secara elektronik. Komputer juga menjadi sarana dalam
membantu pengambilan keputusan (decision making) yang cepat, murah,
aman, dan akurat.
7.
Internet
Kelebihan jaringan internet adalah
kecepatan mengirim dan mendapatkan informasi, sekaligus sebagai penyedia data
yang shopisticated. Komputer yang berbasis internet akan menjadi
perpustakaan dunia yang dapat diakses melalui satu pintu yang bernama world
wide word (www). Internet juga menjadi penyedia media informasi
surat kabar (elektronik newspaper), program film, TV, buku baru, dan lain
sebagainya. Selain itu, internet dapat difungsikan sebagai media antarpribadi
dengan mengirim pesan dalam bentuk electronic mail (e-mail).[6]
D.
Pengaruh Media Massa
Pengaruh
komunikasi seperti ceramah dan komunikasi yang menggunakan media massa sangat
berpengaruh dalam mengubah attitude atau membentuk attitude baru
dan dapat berhasil baik apabila:
1.
Sumber penerangan memperoleh
kepercayaan dari audiens
2. Orang banyak belum
mengetahui benar atau ragu-ragu tentang
isi dan fakta-fakta attitude baru
3.
Attitude yang akan
dibentuk tidak terlalu jauh isinya dari frame of reference (lingkungan
tempat audiens tinggal)
4.
Argument dua pihak lebih bertahan
daripada argumen sepihak
5.
Bila attitude yang akan
dibentuk terlalu asing bagi frame of reference audiens akan terjadi boomerang-effect
(pembentukan attitude sebaliknya)[7]
E.
Fungsi Media Massa
1.
Menghibur (to intertaint)
2.
Meyakinkan (to persuade)
§ Mengukuhkan
atau memperkuat sikap, kepercayaan atau nilai seseorang
§ Mengubah
sikap, kepercayaan, atau nilai seseorang
§ Menggerakkan
seseorang untuk melakukan sesuatu
§ Memperkenalkan
etika atau menawarkan system nilai tertentu
3.
Menginformasikan (to inform)
4.
Menganugerahkan status
5.
Menciptakan rasa kebersatuan, namun
media massa juga membuat orang menjadi pravatisasi, yaitu kecenderungan
seseorang untuk menarik diri dari kelas social dan mengucilkan diri ke dalam
dunianya sendiri.[8]
F.
Efek Psikologi Dakwah Melalui Media
Massa
1.
Efek Kognitif
Terjadi jika ada perubahan pada apa
yang diketahui, dipahami, atau dipersepsi khalayak. Efek ini berkaitan dengan
transmisi pengetahuan, ketrampilan, kepercayaan atau informasi.[9]
Efek kognitif juga berkaitan dengan pembentukan dan perubahan citra. Citra
adalah gambaran tentang realitas atau dapat dikatakan sebagai dunia menurut
persepsi kita. Karena media massa melaporkan dunia nyata secara selektif
sehingga media massa sangat mempengaruhi pembentukan citra tentang lingkungan
social yang timpang, bias, dan tidak cermat.[10]
2.
Efek Afektif
Timbul ada perubahan pada apa yang
dirasakan, disenangi, atau dibenci khalayak yang meliputi segala yang
berhubungan dengan emosi, sikap, serta nilai. Efek afektif meliputi:
a.
Pembentukan dan perubahan sikap
b.
Rangsangan emosional
c.
Rangsangan seksual.[11]
3.
Efek Behavioral (Efek Konatif)
Merujuk pada perilaku nyata yang
dapat diamati, meliputi pola-pola tindakan kegiatan atau kebiasaan perilaku.[12]
Dan bersangkutan dengan niat, tekat, upaya, usaha yang cenderung menjadi suatu
kegiatan atau tindakan.[13]
Sedangkan menurut Keith R. Stamm dan Johne
Bowes (1990), efek media massa dibagi menjadi dua, yaitu:
1.
Efek primer
Meliputi terpaan, perhatian,
dan pemahaman. Serta dapat dikatakan secara sederhana bahwa efek primer terjadi
jika ada orang mengatakan telah terjadi proses komunikasi terhadap obyek
yang dilihatnya.
2.
Efek sekunder
Meliputi perubahan tingkat
kognitif (perubahan pengetahuan dan sikap) dan perubahan perilaku (menerima dan
memilih).[14]
IV. KESIMPULAN
Media massa
adalah alat yang dapat menghubungkan antara sumber dan penerima yang sifatnya
terbuka, dimana setiap orang dapat melihat, membaca, dan mendengarnya. Karakteristiknya
adalah bersifat melembaga, bersifat satu arah, meluas dan serempak, memakai peralatan
teknis dan mekanis, serta bersifat terbuka.
Ada beberapa
macam media massa, yaitu surat kabar, buku, film, radio, telefisi, komputer,
dan internet.
Efek psikologi
dakwah melalui media massa meliputi:
a.
Efek Kognitif
b.
Efek afektif
c.
Efek konatif (behavior)
Sedangkan menurut Keith R. Stamm dan Johne
Bowes (1990), efek media massa dibagi menjadi dua, yaitu:
1.
Efek primer
2.
Efek sekunder
V.
PENUTUP
Demikianlah
makalah ini kami susun, kami sadar
dalam makalah ini masih banyak kekurangan dari segi materi maupun penyampaian.
Untuk itu, kritik dan
saran yang membangun dari pembaca sangatlah kami harapkan guna perbaikan
makalah kami selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Cangara, Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi
(Edisi Revisi), Jakarta : Rajawali Pers, 2009
Devito, Joseph A., Komunikasi Antarmanusia
(Edisi Kelima), Jakarta: Profesional Book, 1997
Gerungan, W. A., Psikologi Sosial,
Bandung: PT Refika Aditama, 2004
Rahmat, Jalaluddin, Psikologi Komunikasi,
Bandung: Remadja Karya CV, 1986, Cet. III
http://elfaheydar.blogspot.com/2010/05/efek-berdakwah-melalui-media.html
(16/05/2012, 09:06)
http://www.scribd.com/doc/38035667/Efek-Media-Massa-Terhadap-Khalayak
(16/05/2012, 09:22)
http://uchinfamiliar.blogspot.com/2009/04/strategi-dakwah-melaksanakan-instruksi.html
(16/05/2012, 09:07)
[1] Hafied Cangara, Pengantar
Ilmu Komunikasi (Edisi Revisi), Jakarta : Rajawali Pers, 2009, hlm.
123
[3]
Joseph A. Devito, Komunikasi Antarmanusia
(Edisi Kelima), Jakarta: Profesional Book, 1997, hlm. 506-507
[8]
Joseph A. Devito, Komunikasi Antarmanusia
(Edisi Kelima), Jakarta: Profesioanl Book, 1997, hlm. 515-517
[10]
Jalaluddin Rahmat, Psikologi Komunikasi,
Bandung: Remadja Karya CV, 1986, Cet. III, hlm. 220-221
makasii,,sangat bermanfaat mbak
BalasHapus