Disadari
atau tidak, setiap mahasiswa tentunya memiliki pengharapan untuk dapat
memperoleh kesuksesan dalam belajar. Meskipun dalam kenyataan, tidak sedikit
dari mereka yang menuai kegagalan demi kegagalan. Kegagalan mereka bisa jadi karena
mereka tidak mampu mengembangkan dan mempraktekkan cara belajar yang efektif.
Yang dimaksud dengan cara belajar yang efektif di sini adalah cara-cara belajar
yang dapat membawa hasil.
Untuk membahas bagaimana cara
belajar yang efektif diperlukan pemahaman akan seluk beluk belajar itu sendiri.
Yang antara lain meliputi: Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, tehnik umum
belajar, dan kiat menghadapi ujian.
A. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
1. Kecerdasan
Seorang
siswa yang memiliki kecerdasan tinggi akan lebih cepat mempelajari bahan-bahan
baru. Namun demikian seorang siswa yang cerdas tidak serta merta akan
mendapatkan nilai yang terbaik. Ia dapat memperoleh nilai terbaik jika situasi
lingkungan dan cara-cara yang ditempuhnya benar.
2. Motivasi
Motivasi
adalah kondisi psikologis seseorang yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu (Suryabrata, 1982). Jadi motivasi untuk belajar adalah kondisi
psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar. Motivasi memegang peranan
penting. Siswa dapat belajar secara lebih efektif apabila ia berusaha untuk
belajar, artinya siswa itu memotivasi dirinya sendiri untuk belajar.
3. Konsentrasi
Kemampuan
berkonsentrasi dalam belajar mutlak diperlukan. Konsentrasi dapat diartikan
pemusatan perhatian atau pemikiran pada suatu hal. Jika siswa bisa konsentrasi
penuh terhadap pelajaran, maka perhatiannya terhadap pelajaran akan sangat
besar sekali. Hal tersebut sangat membantu dalam mengingat dan mengerti
pelajaran tersebut.
4. Lingkungan
Lingkungan seorang siswa dapat
mempunyai pengaruh yang besar kepada siswa. Pengaruh tersebut bisa positif
maupun negatif, tergantung mana yang lebih kuat/menang.
5. Kesehatan
Kesehatan sangat mempengaruhi
segala aktivitas seseorang, temasuk aktivitas belajar. Jika seseorang memiliki
gangguan kesehatan maka sudah dapat dipastikan bahwa ia kurang bisa
berkonsentrasi dengan baik.
6. Cara belajar
Banyak
terjadi seorang siswa yang sebenarnya pandai tetapi memperoleh hasil yang lebih
jelek dari yang kurang pandai, karena cara belajar yang sesuai dirinya tidak
dikuasai.
7. Perlengkapan
Siswa
hendaknya pandai-pandai melihat perlengkapan apa yang memang mutlak diperlukan
dan mana yang sebaiknya dimiliki. Jika siswa tidak memiliki perlengkapan yang
tidak mutlak, tentu ia masih bisa belajar dengan hasil baik.
8. Sifat negatif.
a. Kekanak-kanakan
Gejala
utama sikap kekanak-kanakan ini adalah kurang mandiri, emosi berubah-ubah, dan tidak menerima kenyataan bahwa apa yang
diinginkan tidak selalu dapat diperoleh pada saat yang diinginkan. Sikap
kekanak-kanakan ini sering menimbulkan sifat-sifat negatif lainnya.
b. Permusuhan
Rasa
permusuhan baik pada kawan, guru, dan orang tua tidak akan memberikan
keuntungan pada kita. Sebaliknya, kerugian lebih banyak kita peroleh. Contoh
kebencian terhadap seorang guru seringkali berakibat pada timbulnya kebencian
terhadap mata pelajaran yang diampu guru tersebut.
c. Kurangnya tanggung jawab
Perilaku yang bisa
dikategorikan sebagai tindakan kurang bertanggung jawab antara lain:
menyalahkan orang tua atau guru karena ia mendapat nilai jelek dalam ujian,
mencontek dan sebagainya.
d. Takut gagal
Takut
terhadap kegagalan yang berlebihan dan tidak rasional, sangat merugikan diri
sendiri. Dalam hidup, kita hanya ada dua pilihan: sukses atau gagal. Tetapi kalau
kita tidak berbuat sesuatu, maka alternatif itu hanya satu: gagal.
B. Teknik Umum Belajar
1. Perencanaan
Tujuan
utama perencanaan dalam belajar adalah agar kita bisa menggunakan waktu yang
ada seefektif dan seefisien mungkin. Untuk bisa menggunakan waktu yang
seefektif dan seefisien mungkin maka diperlukan jadwal yang tepat. Kapan saat
belajar, kapan saat mengaji, kapan saat bermain, kapan saat istirahat dan
waktu-waktu lain yang bisa dimanfaatkan. Dalam membuat jadwal hendaknya yang
praktis dan jangan terlalu dipadatkan, sehingga tidak sulit untuk mengikutinya.
2. Suasana yang mendukung
Secara
ideal, lokasi belajar haruslah tenang tanpa gangguan. Sirkulasi dan suhu udara
yang baik, dan penerangan yang baik pula sehingga menciptakan kenyamanan dalam
belajar.
3. Kapan kita belajar
Berdasarkan hasil beberapa
penelitian, ternyata ada perbedaan hasil belajar sesaat sebelum tidur dan
setelah tidur. Voeks (1970) dan Morgan (1974) mengemukakan bahwa belajar yang
perlu hafalan lebih baik dilakukan sebelum tidur. Sedangkan jika kita belajar
untuk mengerti suatu yang sifatnya memeras otak, tidak baik jika dilakukan
sebelum tidur.
Adapun
waktu yang terbaik untuk mereview (mengulang) pelajaran yang diberikan di kelas
adalah segera setelah kelas selesai, karena pada saat itu sebagian ucapan atau
tulisan guru masih tergambar di benak kita.
4. Belajar terdistribusi
Perlu
diingat bahwa secara umum, belajar dalam dua sesi untuk suatu mata pelajaran
lebih baik dari satu sesi. Belajar dalam empat sesi lebih baik dari dua sesi,
dan seterusnya.
5. Menerima pelajaran di kelas.
Kalau
kita hadir di dalam suatu kelas, maka ada tiga proses yang kita lakukan.
Pertama, kita mendengar guru berbicara, kedua, kita melihat tulisan, ilustrasi,
ketiga, kita mencatat atau menggambar. Itulah tiga proses yang membantu kita
mengingat di dalam kelas.
Di dalam
mengikuti pelajaran di kelas lakukan hal-hal berikut ini:
a. Pelajari dulu sekilas topik yang akan
diberikan
b. Review pelajaran sebelumnya
c. Siap di kelas (mental dan alat-alat tulis yang
diperlukan)
d.
Catat ide pokok dan rincian penting serta
contoh-contoh
e. Sediakan tempat kosong, jika tertinggal
f. Catat segera ide, pendapat atau pertanyaan
yang timbul dipikiran Anda
g. Review dan revisi segera serta beri tanda khusus tentang
paragraf penting, yang kurang jelas dan
sebagainya
h. Kebanyakan mencatat lebih baik dari kesedikitan
i. Kenali corak guru dalam
memberi pelajaran
j. Usahakan Anda mengerti apa yang dijelaskan, tidak hanya
mencatat.
C. Kiat Menghadapi Ujian
Persiapan
yang perlu dilakukan dalam menghadapi ujian adalah melakukan review. Adapun
cara-cara mereview antara lain:
1.
Review hendaknya dilakukan untuk
semua bahan yang akan diujikan
2.
Dalam mereview suatu bab, usahakan
untuk mengingat ide utamanya
3.
Usahakan untuk memperkirakan
pertanyaan apa yang akan keluar dari suatu bab.
Adapun
persiapan teknis sebelum hari ujian antara lain:
1.
Jangan paksakan diri belajar
sampai larut malam pada malam sebelum ujian
2.
Jangan biarkan perut kosong
menjelang ujian
3.
Sebelum meninggalkan rumah,
periksa terlebih dahulu apakah segala perlengkapan yang dibutuhkan sudah
dibawa.
4.
Usahakan tiba di tempat ujian
seperempat sampai setengah jam sebelum ujian dimulai
5.
Jangan gugup dalam menghadapi
ujian
Sedangkan
hal-hal yang perlu dilakukan pada saat ujian antara lain: mengikuti petunjuk
yang diberikan dalam naskah ujian maupun yang disampaikan oleh pengawas.
Kerjakan sendiri sesuai kemampuan anda, karena menyontek tidak menjamin Anda
lulus. Kerjakanlah soal-soal yang menurut Anda mudah kemudian disusul yang
lebih sulit. Setelah Anda selesai mengerjakan semuanya silahkan diperiksa
dahulu sebelum diserahkan pada pengawas.
D. PENUTUP
Berhasil
dan tidaknya siswa dalam belajar tergantung pada siswanya sendiri, bukan
tergantung cara belajar yang dipakainya. Namun tidak disangkal, bahwa siswa
yang sama akan lebih berhasil kalau dia mempergunakan cara-cara belajar yang
lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Suryabrata, S. 1982. Materi Dasar Pendidikan Program
Bimbingan dan Konseling di Perguruan Tinggi. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Jakarta
Voek, V. 1970. On Becoming an Educated Person: The
University and Collage. W.B. Sauders Co. Philadelphia
Morgan, C. T. and Deese, J. 1974. How to Study. MCGraw-Hill
Book, Co. New York
Tidak ada komentar:
Posting Komentar